19 Desember 2010

"Hijrah" Dari Web 2.0 menuju Web 3.0

Masih dalam suasana tahun baru Hijriah 1432 H, postingan saya kali ini masih beraroma hijrah yang merupakan instisari dari momentum pergantian tahun baru Hijriah. Namun hijrah yang saya tuliskan disini bukan dalam konteks religius melainkan dalam kontek teknologi internet. Hijrah yang saya maksud adalah "berhijrah" dari layanan internet berbasis Web 2.0 menuju Web 3.0.

Dalam dunia teknologi informasi, internet termasuk teknologi yang mengalami perkembangan yang cukup pesat dan penuh dinamika. Banyak perubahan yang terjadi pada internet, baik dilihat dari segi teknologi, design dan layanan. Selama ini, kita tentu sudah mengenal layanan internet berbasis Web 2.0. Dengan menggunakan prinsip Web 2.0, dunia internet lebih interaktif dan inovatif. Yang utama dalam layanan internet berbasi Web 2.0 adalah adanya interaksi antara pemilik website dengan pengunjung website. Interaksi ini memungkinkan adanya komunikasi dua arah antara pengunjung dan pemilik website sehingga pemilik ataupun pengujung website dapat melakukan diskusi dua arah tentang topik tertentu yang disajikan pada website tersebut.

Sebagai kelanjutan dari basis Web 2.0, maka muncullah layanan internet berbasis web terbaru yang disebut dengan Web 3.0. Web 3.0 adalah generasi ketiga dari layanan internet berbasis web. Konsep Web 3.0 pertama kali diperkenalkan pada tahun 2001, saat Tim Berners-Lee, penemu World Wide Web, menulis sebuah artikel ilmiah yang menggambarkan Web 3.0 sebagai sebuah sarana bagi mesin untuk membaca halaman-halaman Web. Hal ini berarti bahwa mesin akan memiliki kemampuan membaca Web sama seperti yang manusia dapat lakukan sekarang ini.

Web 3.0 berhubungan dengan konsep Web Semantik, yang memungkinkan isi web dinikmati tidak hanya dalam bahasa asli pengguna, tapi juga dalam bentuk format yang bisa diakses oleh agen-agen software. Beberapa ahli bahkan menamai Web 3.0 sebagai Web Semantik itu sendiri.

Keunikan dari Web 3.0 adalah konsep dimana manusia dapat berkomunikasi dengan mesin pencari. Kita bisa meminta Web untuk mencari suatu data spesifik tanpa bersusah-susah mencari satu per satu dalam situs-situs Web. Web 3.0 juga mampu menyediakan keterangan-keterangan yang relevan tentang informasi yang ingin kita cari, bahkan tanpa kita minta.

Web 3.0 terdiri dari:
  • Web semantik
  • Format mikro
  • Pencarian dalam bahasa pengguna
  • Penyimpanan data dalam jumlah besar
  • Pembelajaran lewat mesin
  • Agen rekomendasi, yang merujuk pada kecerdasan buatan Web
Web 3.0 menawarkan metode yang efisien dalam membantu komputer mengorganisasi dan menarik kesimpulan dari data online. Web 3.0 juga memungkinkan fitur Web menjadi sebuah sarana penyimpanan data dengan kapasitas yang luar biasa besar.

Walaupun masih belum sepenuhnya direalisasikan, Web 3.0 telah memiliki beberapa standar operasional untuk bisa menjalankan fungsinya dalam menampung metadata, misalnya Resource Description Framework (RDF) dan the Web Ontology Language (OWL). Konsep Web Semantik metadata juga telah dijalankan pada Yahoo’s Food Site, Spivack’s Radar Networks, dan sebuah development platform, Jena, di Hewlett-Packard.

Referensi:

Categories:

10 komentar:

  1. Harus hijrah memang sekarang waktunya.

    BalasHapus
  2. Semakin cangih ya pak dan semakin mudah untuk digunakan saya ingin coba tapi gimana caranya ...

    BalasHapus
  3. (Maaf) izin mengamankan KETIGAX dulu. Boleh, kan?!
    Semakin canggih dan semakin memanjakan para pengguna internet saja.

    BalasHapus
  4. @hendro: Sebelum benar-benar hijrah, harus dipelajari dulu baik secara design maupun programmingnya.

    @kawanlama: mari kita belajar bersama-sama untuk mencari tahu bagaimana caranaya.

    @alamendah: yups karena kebutuhan pengguna internet akan teknologi yg canggih akan terus diperhatikan oleh para webmaster

    BalasHapus
  5. Web 3.0?
    Aku baru denger bro :)
    Akankah ada cms-cms baru nantinya seperti keluarnya Joomla atau Wordpress di era web 2.0?? :D

    BalasHapus
  6. Seiring berjalannya waktu, tegnology makin berkembang dan maju. Perlahan tapi pasti kita akan dibawa hijrah bersama.

    BalasHapus
  7. wah... udah 3.0, padahal 2.0 saja aku g paham-paham amat....

    teknologi memang cepat maju ya

    BalasHapus
  8. @chairul: Gak usah terlalu dipahami mat, dinikmati saya mas choirul

    BalasHapus
  9. Meskipun Saya belum begitu paham tentang web, namun untuk menambah ilmu dan wawasan, tak ada salahnya kita ikuti saja perkembangan teknologi ini. Mudahan2an kemajuan teknologi mampu mengubah peradaban dunia dan manusia. Thanks Mas infonya.

    BalasHapus

    Followers